Hubungan antara Makam Sunan Drajat dengan Lingkungan Sekitar
Situs Makam Sunan Drajat, terletak di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264. Situs ini merupakan situs Living Monument. Keberadaan makam ini telah ditetapkan menjadi situs Cagar Budaya melalui Surat Keputusan Penetapan Nomor PM.56/PW.007/MKP/2010 bersamaan dengan penetapan Makam Sunan Giri sebagai Situs Cagar Budaya.
Komponen situs makam Sunan Drajat yang dapat dikategorikan sebagai Cagar Budaya antara lain pagar keliling, pintu gerbang, makam inti Sunan Drajat dan keluarganya, cungkup makam, dan koleksi Museum Drajat. Komponen yang dikategorikan sebagai non Cagar Budaya antara lain masjid, pergola, bangunan museum, gazebo, dan makam baru.
Makam Sunan Drajat sebagi situs Cagar Budaya juga merupakan salah satu objek yang memiliki potensi untuk dikunjungi banyak orang sebagai tempat ziarah karena makam Sunan Drajat memiliki nuansa historis yang berpengaruh besar dalam perkembangan Islam di Indonesia. Oleh sebab itu makam Sunan Drajat dapat dikategorikan sebagai objek wisata religi. Pembangunan dan pengembangan pariwisata akan memacu pertumbuhan sosial dan ekonomi pada gilirannya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, tingkat kesejahteraan masyarakat, kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat.
Dengan adanya wisata religi Makam Sunan Drajat menjadikan tempat tersebut banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang datang untuk berziarah. Hal ini menyebabkan adanya peluang bagi masyarakat setempat untuk memanfaatkan kesempatan membuka lapangan pekerjaan di lingkungan daerah wisata religi Makam Sunan Drajat yaitu misalnya dengan berdagang, menawarkan jasa-jasa serta usaha-usaha lain yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan dampak-dampak sosial lainnya.
Pengaruh Keberadaan Makam Sunan Drajat Terhadap Masyarakat
Pembangunan komplek wisata religi makam Sunan Drajat dimulai pada tahun 1992 dan selesai pada tahun 2005. Pembangunan komplek dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Drajat guna untuk mengembangkan dan melestarikan situs-situs warisan budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah Desa Drajat. Pada sebelum dibangunnya komplek ini, kondisi wisata tidak beraturan dan kios-kios yang masih berserakan serta masih kurangnya lahan parkir sehingga menyebabkan kurang kondusif proses kegiatan ziarah.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat mengalami perubahan yang sangat pesat dan menunjang kehidupan di sekitar makam Sunan Drajat. Wisata religi Sunan Drajat juga menjadi alternatif pilihan bagi para wisatawan dengan biaya yang relatif murah sehingga tertarik untuk melakukan ziarah. Wisatawan yang melakukan kunjungan rata-rata kurang lebih sebanyak 40.000 pengunjung tiap bulannya dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan.
Wisatawan yang berkunjung ke Sunan Drajat berasal dari berbagai daerah dan tidak hanya berasal dari Jawa Timur. Datangnya para wisatawan memberikan dampak dengan bertumbuhnya usaha-usaha yang berkembang, terbukti bahwa terdapat ratusan pedagang yang berjualan di sekitar kawasan wisata religi makam Sunan Drajat. Hal ini mulai dari makanan, minuman, souvenir-souvenir hingga buah-buahan.
Baca Juga:
– Sejarah Islam Wali Songo
– Tokoh-tokoh dalam Jaringan Ulama Timur Tengah Dan Nusantara Abad Ke-17
Dampak yang ditimbulkan dari keberadaan Situs Makam sunan Drajat terhadap masyarakat sekitar
Perkembangan wisata religi makam Sunan Drajat mengalami perubahan yang sangat pesat. Perkembangan dilakukan karena adanya kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Pemerintah Desa Drajat memanfaatkan potensi makam Sunan Drajat menjadi wisata religi dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Drajat.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Drajat mengalami perubahan peningkatan yang sangat pesat, banyaknya pembangunan infrastruktur di Desa Drajat yang dilakukan oleh Pemerintah Desa seperti pembangunan jalan beraspal, pembangunan PAM/PDAM, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat bangunan perumahan Desa Drajat. Hal ini dilakukan guna menunjang keberadaan Makam Sunan Drajat sebagai Situs Cagar Budaya dan sebagai lokasi Wisata Religi.
Keberadaan Makam Sunan Drajat ini memberikan dampak yang cukupluas terhadap masyarakat di Desa Drajat. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jenis pekerjaan yang bisa kita jumpai disekitar kompleks makam.
Dengan banyaknya lapangan pekerjaan ini merupakan peluang bagi warga sekitar untuk memperoleh pekerjaan. Beberapa pekerjaan yang bisa kita lihat secara langsung di lokasi makam adalah banyaknya para pedagang kios, para juru parkir, dan para pengemis. Selain dari pekerjaan tersebut terdapat profesi lain yaitu adanya keberadaan juru kunci makam dan Pengurus Yayasan.
Selain itu kehadiran wisatawan yang ada memberikan dampak yang berpengaruh dalam lingkungan sekitar makam Sunan Drajat salah satunya berdampak pada ekonomi. Dampak ekonomi ini meliputi dampak ekonomi langsung, dampak ekonomi tidak langsung dan dampak ekonomi lanjutan.
Dampak ekonomi langsung merupakan dampak yang ditimbulkan akibat dari aktifitas ekonomi yang terjadi antara wisatawan dengan masyarakat lokal yang memiliki unit di lokasi wisata atau makam religi Sunan Drajat. Dampak ekonomi tidak langsung adalah manfaat yang diterima dari dampak langsung yang mengakibatkan kenaikan pada input dari suatu unit usaha. Dampak ekonomi lanjutan merupakan dampak yang diperoleh berdasarkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh tenaga kerja lokal yang berada di lokasi wisata.
Dalam salah satu wawancara dengan seorang pedagang mengungkapkan bahwa para pedagang yang berjualan di kios-kios sekitar makam merupakan warga asli Desa Drajat dan telah bekerja di kios tersebut kurang lebih delaan tahun lamanya. Beberapa sumber pedagang juga menyebutkan bahwa meskipun jumlah pedagang yang berjualan relative banyak dan menjual barang dagangan yang rata-rata sama, akan tetapi penghasilan yang didapat lebih dari cukup. Selain itu keberadaan kios-kios ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi para pemuda desa Drajat untuk menjadi seorang pekerja kios.
Selain para pedagang kios terdapat pula para pengemis yang berada disekitaran makam. Rendahnya system keamanan dan juga ketertiban di wilayah makam menyebabkan jumlah para pengemis di sekitaran makam Sunan Drajat sangatlah melimpah.
Dalam hasil wawancara salah satu sumber menyebutkan bahwa rata-rata pengemis disana merupakan warga sekitar makam atau masih satu desa. Pendapatan para pengemis ini paling banyak adalah dihari sabtu minggu dikarenakan pengunjung makam paling banyak di dua hari tersebut. Dari hal tersebut bisa di analisisi bahwa keberadaan makam Sunan Drajat di Desa Drajat ini telah memberi pengaruh dan dampak yang luas.
Terkait dengan nilai history atau budaya di tempat wisata tersebut dapat digunakan sebagai media pendidikan. Banyak juga yang mengartikan wisata religi yang identik dengan tradisi atau budaya sekelompok masyarakat, namun dengan perkembangannya wisata religi mampu meramba semua kalangan mulai dari kalangan ekonomi bawah sampai atas.