Dampak Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari virus corona (virus covid-19) di antara sejumlah negara-negara lain di dunia. Dalam hal ini maka Indonesia juga memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari China masuk Indonesia guna untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Larangan ini akan menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan penerbangan dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas bangku pesawat nya kosong dan memenuhi hak penumpang. Maka dalam hal ini akan berdampak terhadap terganggunya perekonomian Indonesia dalam sektor pariwisata.
Baca Juga : Undang Undang K3LH untuk Keselamatan Kerja
Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing sepanjangn 2019. Penyebab adanya virus corona menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia menjadi berkurang dari sebelumnya.
Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus corona. Sehingga sepinya wisatawan juga akan berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata juga akan berdampak pada industri retail.
Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak corona adalah menurunkan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75% . Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan adanya Covid-19. Sehubung dengan adanya dampak ekonomi yang ditumbulkan oleh virus corona (Covid-19) maka pemerintah Indonesia membuat 7 (tujuh) kebijakan untuk memperkuat perekonomian di Indonesia.
Pertama, mempercepat pengobatan dan pencegahan penularan yang lebih luas, pemerintah harus menerapkan kebijakan all cost seperti pengadaan alat kesehatan, ruang isolasi, penunjang pemeriksaan dan pembagian masker murah dan sebagainya. Kedua, menjaga daya beli masyarakat sebagai dampak perlambatan putaran roda ekonomi,untuk mengurangi beban biaya yang secara langsung dalam kendali pemerintah. Ketiga, melakukan relaksasi Pajak Penghasilan baik pekerja industri manufaktur (Penghapusan PPh 21 selama enam bulan).
Keempat, upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dengan memberi bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan dan mengalami pemutusan hubungan kerja. Kelima, perbaikan mekanisme dan kelembagaan dalam penyalurannya sehingga dana (BLT) tidak salah sasaran dan diterima oleh masyarakat yang semestinya mendapatkannya.
Keenam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan kebijakan yang mendorong lembaga keuangan untuk menjadwal ulang dan refinancing utang-utang sektor swasta, umkm dan usaha-usaha yang menghadapi resiko pasar. Ketujuh, membuka peluang untuk terobosan kebijakan terbaru, untuk menangani semakin banyaknya kebutuhan belanja negara untuk memberikan insentif kepada perekonomian.
Disituasi yang seperti ini maka masyarakat Indonesia di himbau untuk tetap melakukan segala aktivitas atau kegiatan dirumah masinh-masing. Kegiatan seperti Work Form Home atau Social Distancing ini bertujuan agar virus corona tidak semakin menyebar keseluruh masyarakat sekitar.
Dalam perlakuannya sosial distancing ini seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jaraknya setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita covid-19. Dalam hal ini masyarakat dihimbau untuk melakukan seluruh kegiatan dirumah masing-masing dan menguramgi kegiatan publik di luar lingkungan serta menghindari kerumuna ditengah-tengah lingkungan masyarakat.
Adanya kebijkan sosial distancing ini diharapkan wabah dari virus corona (Covid-19) ini bisa berkurang dan tidak menyebar luas kepada masyarakat sekitar. Karena itulah pemerintah dan para pejabat negara ramai-rami menyuarakan dan melakukan sosia distancing ini, selalu menjaga jarak agar terhindar dari virus corona.
Jaga jarak ini sangat penting karena virus corona bisa menular lewat droplet hingga jabat tangan yang kotor dan mengandung virus. Maka besar harapan dengan adanya social distancing ini dapat memberi dampak yang positif terhadap berkurangnya korban jiwa akibat virus corona (covid-19).
Tidak hanya berukarangnya korban jiwa akibat virus corona, dengan social distancing memberi waktu agar menjadi lebih dekat dengan keluarga di rumah serta kepedulian akan sosial meningkat. Tidak hanya di sisi manusia yang menerima dampak positif,
Tag : Dampak Corona. Perekonomian Indonesia
Sangat bermanfaat