Kondisi geografis New Zealand (Selandia Baru) abad ke-16
Selandia Baru yang biasa dijuluki sebagai Pulau terakhir diselatan yang dihuni manusia ini terletak di Sebelah barat daya Samudra Pasifik, sebelah tenggara Australia, seberang Laut Tasman, dan sebelah selatan kepulauan Pasifik (Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga), Utara Kepulauan Oseania, dan Timur Samudra pasifik serta berada di sebelah Barat Benua Australia. Selandia Baru terdiri dari dua pulau utama, dan sejumlah pulau yang lebih kecil, terletak di dekat pusat belahan lautan. Pulau Utara dan Pulau Selatan dipisahkan oleh Selat Cook. Di samping Pulau Utara, dan Pulau Selatan, lima pulau terbesar yang dihuni adalah Pulau Stewart, Pulau Chatham, Pulau Great Barrier (di Teluk Hauraki), Pulau d’Urville (di Marlborough Sounds) dan Pulau Waiheke.
Wilayah Selandia Baru ini memiiki topografi atau bentuk potongan dataran yang bervariasi. Hal tersebut dikarenakan wilayah pulau Selandia Baru yang berada di antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia. Kepulauan Selandia merupakan pecahan benua Australia yang kira-kira pada 25 juta tahun yang lalu bertahap tenggelam setelah terpisah dari benua Gondawa. Selain itu perbatasan lempeng melibatkan subduksi satu lempeng bawah Alpen. Dibagian lain perbatasan lempeng tersebut menhasilkan Palung uysegur di selatan, Palung Hikurangi di timur Pulau Utara, dan Palung Kermadec dan palung Tonga di utara jauh (Hay, Margaret, 2008:). Selandia Baru terbagi menjadi dua Pulau besar yaitu Pulau Selatan yang merupakan pulau terbesar di Selandia Baru, dan Pulau Utara yang memiliki ukuran lebih kecil disbanding dengan Pulau Selatan.
Pulau Selatan terbagi membujur oleh Alpen Selatan di tengah-tengahnya. Terdapat 18 puncak gunung yang lebih tinggi dari 3.000 meter di atas permukaan laut, yang tertinggi adalah Gunung Cook/Aoraki setinggi 3.754 kilometer di atas permukaan laut. Pegunungan Fiordland yang curam, dan fyord yang dalam adalah prasasti bagi proses glasiasi besar pada zaman es di tepi barat daya Pulau Selatan. Pulau Utara tidak terlalu bergunung-gunung, tetapi ditandai oleh banyak gunung api. Zona Vulkanik Taupo yang sangat aktif telah membentuk dataran tinggi vulkanik yang besar, yang diselingi oleh gunung tertinggi di Pulau Utara, Gunung Ruapehu (2.797 meter di atas permukaan laut). Dataran tinggi ini juga menjadi tempat bagi danau terbesar di negara ini, Danau Taupo, yang terletak di kaldera salah satu supervolcano yang paling aktif di dunia .
Selandia Baru beriklim lautan yang sedang dengan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 10 °C di selatan sampai 16 °C di utara. Kondisi sangatlah bervariasi dari satu region ke region lainnya, dari yang sangat basah di Pesisir Barat Pulau Selatan sampai yang hampir semi-gersang di Otago Tengah dan Cekungan Mackenzie di Pedalaman Canterbury dan subtropis di Semenanjung Auckland Utara. Dibeberapa wilayah merupakan daerah yang paling kering, rata-rata hanya menerima 640 milimeter curah hujan per tahun dan terdapat pula wilayah yang memiliki daerah paling basah, yaitu menerima hampir dua kali lipat. Bagian selatan dan barat-daya Pulau Selatan beriklim lebih sejuk dan lebih berawan, dengan kira-kira 1.400–1.600 jam paparan sinar matahari per tahun; bagian utara dan timur-laut Pulau Selatan adalah wilayah yang paling cerah di negara ini dan menerima kira-kira 2.400–2.500 jam paparan sinar matahari per tahun.
Baca Juga
Flora dan Fauna di New Zealand (Selandia Baru) abad ke-16
Setiap negara memiliki flora dan fauna yang berbeda. Flora dan fauna yang ada biasanya tumbuh dan berkembang sesuai dengan cuaca dan iklim dari negara tersebut. New Zealand juga terkenal dengan flora dan faunanya. Fauna yang terdapat di New Zealand diantaranya, Kelinci New ZealandWhite, Burung Moa, Tuatara, Burung Weka, dan Burung Kiwi. Kelinci New Zealand White ini merupakan kelinci albino yang memiliki bulu yang tidak memiliki pigmen. Bulu kelinci New Zealand berwarna putih halus, padat, dan tebal. Selain itu kelinci ini memiliki bola mata yang berwarna merah. Keunggulan dari kelinci New Zealand White adalah pertumbuhannya yang cepat dan dalam satu tahun mampu beranak sampai lima kali dengan masa bunting 29-30 hari serta satu kali melahirkan terdiri dari 5-6 ekor anak.
Burung Moa adalah salah satu spesies yang dijadikan sebagai sumber makanan utama oleh orang-orang suku Maori dengan cara diburu dan memakan telur-telurnya. Burung Moa memiliki ukuran yang cukup besar, lebih besar dari burung Talkun. Burung Moa memiliki badan yang kekar, tinggi besar, leher yang panjang, kaki yang panjang dan besar, memiliki kepala yang kecil, dan bulu yang berwarna coklat kehitaman. Habitat dari burung Mao antara di hutan dan di padang rumput (nationalgeographic, 14 November 2014). Selain burung Moa, di New Zealand juga terdapat burung Weka. Weka (Gallirallus australis) merupakan burung yang besar, berwarna cokelat, dan tidak dapat terbang. Burung ini oleh orang-orang suku Maori juga dijadikan sebagai sumber makanan yang mudah didapatkan. Panggilan yang paling terkenal dari Weka adalah “coo-et” yang berulang-ulang dan keras. Biasanya terdengar saat senja dan sore hari. Habitat Weka yakni di hutan, padang rumput, bukit pasir, pantai berbatu. Oleh karena itu, Weka dapat disebut sebagai hewan yang dapat beradaptasi dengan berbagai macam kondisi lingkungan.
Burung Kiwi adalah salah satu burung yang menjadi satwa khas New Zealand. Burung Kiwi terlihat sama seperti burung Weka. Bedanya, burung Kiwi memiliki postur badan yang kecil, paruhnya yang panjang dan bersayap kecil.Burung Kiwi hanya memiliki berat dua kilogram (Radio Australia, 19 Desember 2013). Selama hidup, Kiwi tidak pernah berganti pasangan. Hal tersebut dikarenakan ukuran telurnya yang besar dibandingkan dengan tubuhnya, sehingga membuat Kiwi betina sangat lelah ketika bertelur. Telur dari Kiwi betina tersebut kemudian dierami oleh Kiwi jantan hingga telur tersebut menetas.
Fauna di New Zealand sangatlah beragam, seperti halnya Tuatara.Tuatara adalah hewan yang terlihat mirip seperti kadal, padahal Tuatara adalah salah satu anggota kelompok unik yang masih hidup yang disebut Sphenodontia yang menjelajahi bumi saat usia Dinosaurus sekitar 200 juta tahun yang lalu. Tuatara merupakan reptil terbesar di New Zealand. Tuatara jantan yang telah dewasa memiliki panjang hingga sekitar setengah meter dan berat 1,5 kilogram. Ciri khas dari Tuatara jantan yakni, memiliki duri yang menonjol pada leher dan punggung bawah yang biasanya dikipaskan. Hal tersebut berguna untuk menarik perempuan dan berkelahi dengan hewan yang mengganggunya.seperti halnya reptil yang ada, jenis kelamin dari reptil Tuatara ditentukan oleh suhu tanah. Jika suhu lebih hangat maka laki-laki sedangkan jika suhu lebih dingin berarti perempuan.
Curah hujan yang tinggi dan waktu matahari bersinar yang juga lama membuat flora di New Zealand tumbuh subur. Flora yang menjadi ciri khas dari New Zealand yakni pohon Pohutukawa yang juga disebut sebagai pohon natal di New Zealand. Pohutukawa adalah salah satu pohon yang sangat indah dengan bunganya yang berwarna merah. Pohutukawa memiliki kemampuan untuk menumbuhkan sistem akar sebagaimana diperlukan. Akar pada pohon Pohutukawa merupakan akar adventif yang terbentuk dari batang dan dahan, serta dapat tumbuh diatas permukaaan untuk mencari celah-celah, kantong tanah dan kelembapan. Kayu dari pohon Pohutukawa tersebut sangat padat dan kuat, sehingga dapat bertahan dari angin dan kekeringan.
Selain itu, kayu dari pohon Pohutukawa memiliki pertumbuhhan yang lambat, keras, sangat berat, dan berwarna merah gelap. Kulit kayunya pun kasar dan berserat serta membentuk penutup yang tebal yang mampu melindungi pohon dari kekeringan. Daunnya berbulu ketika muda, saat dewasa rambut di permukaan daun berganti dengan lapisan lilin yang keras dan berkilau. Hal tersebut berfungsi sebagai pelindung terhadap kekerangan. Permukaan daun yang bawah juga terdapat rambut lembut untuk mengurangi kehilangan air dari pori-pori kecil. Bunga dari pohon Pohutukawa yang berwarna merah tersebut bermekaran antara bulan November dan Februari tergantung pada lokasi dan cuaca dari New Zealand. Tinggi pohon Pohutukawa mencapai 20m.