Pengertian Teori Evolusi dalam Sejarah

Sebuah sejarah tidak lepas dari tahapan-tahapan terjadinya sebuah peristiwa. Semua peristiwa memiliki sebuah proses dan alur didalamnya, begitu pula dengan sejarah penciptaan manusia. Proses penciptaan manusia dipengaruhi oleh perubahan alam, geografis dan lingkungan. Dalam perkembangan untuk mengetahui tahapan-tahapan manusi purba diperlukan sebuah teori bantu yang biasa dikenal dengan teori evolusi. Teori ini sangat membantu dalam perumusan untuk mengetahui tahapan-tahapan manusia purba di Indonesia.Diindonesia sendiri tahapan evolusi manusia purba dimulai pada awal masa tersier. Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang tahapan-tahapan evolusi Manusia purba di Indonesia.

Awal Tahapan Evolusi Manusia Purba

  • 65-3 juta tahun yang lalu

Awal tahapan-tahapan evolusi manusia purba dimulai dari masa tersier awal . Masa ini terjadi sekitar 65-3 juta tahun yang lalu. Dalam masa ini ditandai dengan adanya perubahan iklim dan perubahan permukaan muka bumi. Proses glasial antar-galaksi yaitu proses pembekuan dan pencairan air yang turut membuka bentuk muka bumi dan merubah keadaan lingkungan jga merupakan salah satu pertanda dari masa tersier ini. Pada masa ini juga muncul manusia purba.

  • 200 juta tahun yang lalu

Manusia purba awal dalam teori evolusi di sebutkan bahwa manusia purba berasal dari golongan primata. Sekitar 200 juta tahun yang lalu dimuka bumi sudah ada hewan bertulang belakang yang tergolong dalam kelas mamalia atau golongan hewan menyusui. Hwan mamalia ini bercirikan berbulu dan berdarah hangat, serta sudah memiliki rahim untuk mengandung. Mamalia ini memiliki kapasitas otak relatif besar dan sudah memiliki Indra yang lebih baik. Pada evolusi yang terjadi pada masa ini menghasilkan perubahan besar dimana jenis mamalia ini sudah memiliki rahang yang berguna untuk mengunyah dan bersuara. Suara yang dihasilkan merupakan surara yang dihasilkan dari tengkorak otak.

  • 65 juta tahun yang lalu

Prosimi merupakan golongan dari primata yang termasuk kedalam kategori hewan mamalia. Perubahan yang terjadi pada primata yang terjadi sekitar 65juta tahun yang lalu ini memiliki perubahan mulai dari bentuk rahang dan gigi yang mengalami perubahan ukuran. Dalam perkembangbiakan hewan primata ini sudah bisa mengandung satu rahim satu anak.

  • 40 juta tahun yang lalu

Setelah berjalan sekitar 40 juta tahun yang lalu perubahan pada muka dan volumenya otak primata ini terlihat jelas. Dimana bagian atas wajah sudah mulai kedalam dengan bagian depan yang rata sehingga kemapuan untuk melihat lebih baik. Indra penciumannya pun juga berfungsi , serta sudah memiliki tajuk gigi sebagai alay untuk mengoyak makanan. Penggunaaan ibu jari juga memperlihatkan volume otak yang sudah bertambah besar.Dalam kelompok sudah terdapat pengaruh hubungan darah.

  • 30 juta tahun yang lalu

Sekitar 30 juta tahun yang lalu sudah terjadi perubahan cara berjalam pada golongan primata ini. Umur mereka juga relatif panjang. Volume otak dan susunan otak yang semakin rumit membuat primata ini mampu belajar dengan lebih cepat. Semenjak 15 juta tahun yang lalu perubahan primata yang termasuk kedalam famili hominidaemenunjukan perubahan kemampuan untuk berjalan tegap . Bentuk serta ukuran gigi yang sudah berbeda-beda sesuai fungsinya serta memiliki volume otak yang besar.

Hominidae memiliki dua subfamili yang pertama adalah Australopithecinae dan yag kedua adalah hominidae . Australopithecinae memiliki ciri berjalan dengan dua kaki memiliki volume itak rata-rata 500 cc dengan tinggi badan sekitar 125 cm dan berat kira-kira 25 kg. Sedangkan subfamili homininaeberada di bumi sekitar 2,5 juta tahun yang lalu dan memiliki ciri bentuk muka, ukuran rahang gigi sudah mulai seimbang serta volume itak yang sudah lebih besR yaitu sekitar 750cc. Homininaememiliki dua jenis yaitu Pithecantrapus dan Homo.

Baca Juga:

Pithecantrapus hidup di masa plestisen awal dengan ciri memiliki besar itak antara 750 sampai 1300 cc . Bagian otak masih lebih lebar dari bagian atas. Gigi dan rahangnya sudah berukuran kecil yang memudahkan untuk megunyah. Pada masa plestosen akhir Pithecantrapus hampir sama dengan Homo .Pithecantrapus tersebar di Indonesia, Eropa, Cina dan Afrika.

Subfamili Homo memiliki volume itak yag lebih besar antara 1000-2000 cc . Memiliki perkembagan kulit otak , cara menggenggam yang lebih Sempurna. Evolusi pada rahang dan gigi serta otot-otot kunyah yang lebih kecil sehingga membentuk betul muka yang cenderung lebih sempurna.

Apa itu Teori Evolusi? Mengetahui lebih dalam tentang Teori Evolusi pada Sejarah Manusia Purba 1

Tahapan Evolusi Manusia Purba di Indonesia

Di Indonesia sendiri setelah masa glasial antar-galaksi dan permukaan bumi tercipta baru terdapat kehidupan manusia purba. Daratan Sunda merupakan daratan yang sudah di huni oleh manusia purba. Manusia purba di Indonesia memiliki berbagai jenis yaitu diantaranya Pithecantrapus erectus, Pithecantrapus soloensis, dan Homo spiens.Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.

Pada evolusi yang terjadi jutaan tahun lalu manusia purba mengalami evolusi terhadap cara mereka hidup. Perkembangan fisik merubah cara hidup mereka seperti cara hidup pada tahap awal yaitu berburu dan meramu dimana pada tahap ini manusia purba di Indonesia melakukan perburuan dan meramu makanan.

Kehidupan merek juga berpindah-pindah. Kebutuhan mereka sangat bergantung pada alam. Alat yang mereka gunakan juga tergolong sederhana yaitu meggunakan seripahan batu maupun alat dari tulang. Makanan yag mereka kumpulkan hanya berupa daging . Pada masa pasca-plestosen tahapan manusia purba di Indonesia masih hampir semua yaitu berburu dan meramu namun makanan yang mereka kumpulkan sudah berupa umbi-umbian.

Tahapan selanjutnya ditandai dengan hidup mereka yang mula menetap dikarenakan sumber perekonomian mereka merupakan bercocok tanam. Pada masa inilah manusia purba di Indonesia mengalami kemajuan kehidupan. Kehidupan yang menetap alat bantu mereka yang sudah sempurna seperti kapak lonjong kapak perumnas. Hal ini menyebabkan kemajuan kehidupan sosial yang lebih baik.