Sekilas tentang New Zealand (Selandia Baru)

Selandia dalam bahasa Maori disebut Aotearia yang memiliki arti Tanah Berawan Putih Panjang. Dalam bahasa Inggris Selandia Baru disebut sebagai New Zealand adalah sebuah negara kepulaian di barat daya Samudera pasifik yang merupakan negara bagian dari Benua Australia. Jarak dari Benua Australia kira-kira 1.5000 Kilometer di Tenggara Australia dan kira-kira berjarak 1.000 kilometer dari selatan negara-negara kepulauan Pasifik (Oceania).

Hal tersebut membuat Selandia Baru memiliki julukan sebagai pulau terakhir yang dihuni oleh manusia. Meskipun wilayah pulau ini yang sangat terpencil akan tetapi keanekaragaman hayati yang dimiliki cukup banyak dan memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Hal tersebut disebabkan kondisi geografis di Selandia Baru yang memiliki empat musim yaitu musim Semi, musim gugur musim dingin dan musim panas.

Di Selandia baru terdiri dari dua pulau utama dan beberapa pulau kecil lainnya. Rata-rata Flora dan Fauna khas Selandia Baru menghuni dua pulau besar tersebut. Beberapa jenis Fauna Selandia Baru beberapa diantara adalah, Kelinci New Zealand White, Burung Moa, Tuatara, Burung Weka, dan Burung Kiwi. Sedangkan untuk jenis Flora yang tumbuh amat subur hal tersebut dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di selandia Baru. Flora yang menjadi tanaman khas yang ada di Selandia Baru adalah pohon Pohutukawa yang juga disebut sebagai pohon natal di New Zealand. Flora dan Fauna yang menghuni di Selandia Baru ini beranekaragam dan memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan lingkungan hidupnya.

Selain Flora dan Fauna khas yang menghuni Selandia Baru penduduk atau manusia awal yang menghuni Selandia baru juga memiliki cirri-ciri tersendiri. Penduduk awal Selandia Baru adalah masyarakat Suku Maori dan Polinesia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa suku maori masih satu ras dengan orang-orang Polinesia yang berciri-ciri berkulit coklat, bermata cokelat, dan berambut hitam gelombang, serta berhidung pesek. Selain itu ciri-ciri yang bisa dilihat dari suku Maori adalah dari segi kebudayaannya terutama dalam segi kesenian.

Sejarah Ekologi New Zealand (Selandia Baru) Abad Ke-16 1
SEJARAH EKOLOGI NEW ZEALAND

Kehidupan Bangsa Maouri di New Zealand (Selandia Baru) abad ke-16

Suku Maori adalah suku penduduk asli dari New Zealand. Kata Maori dalam bahasa Maori memiliki arti “normal” atau “biasa” yang merujuk terhadap makhluk hidup yang berbeda dari Dewa – Dewi. Suku Maori yang merupakan penduduk asli dari New Zealand berasal dari wilayah Polenesia. Sebelum ditemukan oleh bangsa Polenesia, New Zealand masih menjadi pulau yang terisolasi. Bangsa Polynesia pertama kali menemukan New Zealand pada 800 M dan terjadi proses migrasi hingga tahun 1350 M. Bangsa Polenesia datang ke New Zealand menggunakan kanao-kanao yang berada di Kepulauan Polenesia di Samudera Pasifik menuju kearah selatan. Untuk menavigasikan pelayaran, bangsa Polenesia menggunakan sistem cuaca subtropik.Baca Juga

Baca Juga

Suku Maori memiliki ciri fisik yang kental dan sangat miri dengan ras Polenesia. Ciri-ciri fisik dari suku Maori yakni berkulit cokelat, rambut hitam bergelombang, hidung pesek, mata cokelat gelap, bibir tebal dan menonjol, serta giginya besar, putih, dan teratur. Suku Maori memiliki semangat hidup yang tinggi. Terlihat dari hidupnya yang penuh dengan kerja keras dan sangat produktif terutama saat masih muda. Kerja keras dan keaktifannya tersebut menyebabkan oarng-orang suku Maori cenderung sehat sehingga berumur relatif panjang. Pada umumnya orang-orang suku Maori mati karena memang sudah tua, terkena ilmu hitam dan penyakit cacar yang dibawa oleh orang Eropa.

Awal kedatangannya, suku Maori harus beradaptasi dengan iklim yang sangat dingin dan berbeda dengan wilayah Polenesia yang beriklim tropis. Oleh karena itu, penduduk Maori mengembangkan pemukiman yang mampu mempertahankan kehangatan tubuh dan jenis pakaian yang lebih tebal dan terbuat dari kulit binatang (Setiawan, t.t: 1). Orang-orang suku Maori dipimpin oleh kepala suku yang biasanya juga merangkap sebagai dukun suku. Tugas dari kepala suku juga memimpin upacara keagamaan dan perkawinan. Hidupnya pun sudah mulai menetap. Bahasa yang digunakan oleh orang-orang suku Maori yaitu Te Reo Maori. Bahasa ini juga masih digunakan oleh orang-orang Polenesia Timur yang dianggap sehadap bahasabagai bentuk pelestarian terhadap bahasa.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang-orang suku Maori bermata pencaharian sebagai pemburu, nelayan dan petani. Orang-orang suku Maori memburu burung Moa sebagai sumber makanan utama. Hal tersebut dikarenakan burung Moa yang memiliki ukuran yang cukup besar, sedikit lebih besar dari Talkun yang mempermudah untuk diburu. Kail ikan yang dibuat dalam menangkap ikan terbuat dari tulang dan batu. Selain itu, orang-orang suku Maori juga bercocok tanam dengan menggarap ladang dan membudidayakan sayur-mayur yang dibawa dari Polenesia, termasuk ubi jalar. Orang-orang suku Maori membawa makanan dari ladang menuju rumahnya dengan menggunakan keranjang anyaman rami, yang kemudian makanan tersebut disimpan dalam lumbung yang ditinggikan dengan tonggak.

Orang-orang suku Maori juga memiliki budaya yang sangat beragam terutama dalam kesenian. Kesenian oleh orang-orang suku Maori dijadikan sebagai pengetahuan yang harus diturunkan kepada generasi selanjutnya. Kesenian-kesenian tersebut diantaranya seni lukis, tenun, pahat, seni tari dan musik. Tenunan orang-orang suku Maori menggambarkan bentuk-bentuk yang sangat mewakili adat dan kebiasaan suku Maori. Selain itu, pahatan dari orang-orang Suku Maori banyak ditemukan di bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat di New Zealand (Elistifani, t.t: 1). Selain itu, orang-orang suku Maori mengadakan Kapa Haka (pertunjukan kelompok)yang memadukan nyanyian harmonis, tarian berirama, dan tari perang suku Maori yang bersemangat atau disebut Haka.