Pendidikan Di Indonesia Masa Voc
Pendidikan dalam arti sistematis memiliki arti sebagai proses pembelajaran bagi peserta didik agar mampu memahami, mengerti, dan mampu membuat manusia lebih kritis dalam berfikir. Secara etimologi pendidikan memiliki arti sebagai proses mengembangkan kemampuan diri dan kekuatan individu. Dalam pengertian lainnya diartikan bahawa pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan kebudayaan yang memegang peranan penting dalam rangka pembangunan Nasional (AM, dkk, 1997:1).
Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak lepas dari sejarah Nasional Indonesia. Dimulai dari kedatangan bangsa Portugis dan pengaruh Portugis dalam menyebaran religius di daerah Maluku. Kemudian kedatangan para VOC (Vereniggde Oost-Indische Compagnie) yang memberikan dampak paling luas di daerah Jawa. Perkembangan pendidikan pada masa VOC lebih ditekankan pada tujuan dan kegiatan VOC di Indonesia.
Sehingga mempelajari sejarah pendidikan di Nusantara sangatlah penting agar kita mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran pada masa dahulu terutama pada masa kekuasaan VOC. Dengan mempelajari sejarah perkembangan pendidikan di Nusantara pada masa VOC kita diharapakan bisa memahami dan mengerti sistem pendidikan di Nusantara pada masa itu,
Hakikat dan Esensi Pendidikan pada Masa VOC
VOC (Vereniggde Oost-Indische Compagnie) atau yang biasa penduduk asli sebut sebagai kompeni, didirikan pada tahun 1602 (Toisuta, dkk, 1998:13). VOC merupakan persekutuan dagang yang berasal dari Belanda. VOC sebagai lembaga dagang yang mendapat wewenang memerintah dan mengadakan pendidikan bagi warga belanda maupun penduduk pribumi oleh Pemerintahan belanda.
VOC datang dengan merebut wilayah kekuasaan Portugis. VOC awalnya datang didaerah Maluku. Disana ia mendirikan sekolah religius dan hanya bertujuan untu menyebarkan agama Kristen Protestan. Hal tersebut berbeda dengan keadaan mereka di Pulau Jawa atau lebih tepatnya di Batavia. Dimana disana mereka dididik dengan ilmu yang lain, agar mereka memiliki keaahlian dan ketika mereka lulus mampu direkrut sebagai pegawai kompeni.
Pada masa VOC, proses pembelajaran di Indonesia diubah dari pendidikan yang berhaluan pada ajaran Katolik menjadi pendidikan yang mengembangkan agama Protestan sesuai dengan ajaran yang dianut oleh orang-orang Belanda. Sekolah-sekolah yang dibangun oleh pihak VOC menekankan pada pelajaran agama karena ini merupakan tujuan utama mereka dalam membangun sekolah tersebut, selain itu sekolah ini hanya ditujukan untuk anak orang Belanda saja sehingga anak pribumi sangat sulit dalam mendapatkan pendidikan.
Belanda mendirikan sekolah-sekolah ini juga untuk menghilangkan jejak-jejak Portugis dan mengganti semua ajaran Portugis menjadi ajaran yang berpihak pada Belanda.
Pada awal didirikannya sekolah-sekolah ini sempat mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa pengantar karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda. Pada tahun 1615 kegagalan pengunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar kemudian diganti dengan bahasa Melayu (Toisuta, dkk, 1998:13). Sehingga dalam perkembangan pendidikan pada masa VOC di Indonesia lebih mampu diterima dikalangan penduduk pribumi.
Baca Juga : PERAN PENDIDIKAN MORAL PANCASILA DALAM PEMBUDAYAAN KARAKTER BANGSA YANG UNGGUL
Orientasi Pendidikan pada Masa VOC
Pendidikan di Nusantara masa VOC bertujuan untuk menyebarkan agama protestan di beberapa daerah, khususnya yang telah dinasranikan dengan penyebaran agama katolik oleh Portugis dan Spanyol terlebih di daerah timur Indonesia seperti Ambon, Ternate, dan lain-lain. Hal itu terjadi karena di bagian timur, orang Belanda tidak berhubungan langsung dengan penduduk, maka sangat sedikit mereka berbuat untuk pendidikan kecuali usaha menyebarkan agama mereka (Nasution, 2014:4). Tujuan didirikannya sekolah didaerah itu adalah untuk melenyapkan agama Katolik dan melaksanakan pemeliharaan dan penyebaran agama Protestan.
Selain itu, rencana pembelajaran dan segala macam hal yang berhubungan dengan pendidikan tidak terencana dan diuraikan dengan baik, lama belajar atau waktu belajar yang pasti tidak ditentukan. Hal ini terjadi karena tujuan utama dari didirikannya sekolah adalah tujuan keagamaan bukan bertujuan intelektualistik. Bahkan, di tahun 1617 terdapat instruksi Hereen XVII yang menyatakan bahwa gubernur di Indonesia harus menyebarluaskan agama kristen dan medirikan sekolah atas tujuan itu.
Namun seiring berjalannya zaman, pendidikan di Nusantara masa VOC banyak mendapat pengaruh dari luar salah satunya pengaruh Aufklarung atau masa “pencerahan” yang terjadi di Eropa. Sehingga yang pada mulanya pengajaran rakyat umum tidak diperhatikan, setelah mendapat pengaruh itu sekolah-sekolah VOC memiliki tujuan untuk mengisi kekurangan tenaga-tenaga pekerja, supaya dapat lebih memperkuat keuangan VOC (Djumhur & Danasuparta, 1976:118)
Karena VOC merupakan badan milik orang Belanda yang memeluk agama Protestan, sehingga mereka merasa perlu menggantikan agama katolik yang telah disebarkan orang Portugis dan Spanyol, untuk keperluan inilah didirikannya sekolah-sekolah tersebut. Disamping tujuan Belanda untuk menyebarkan agama protestan, tersirat makna untuk mengawali penjajahan dengan penyebaran agama protestan terhadap orang-orang Indonesia sehingga memudahkan Belanda dalam memperbudak dan mengeruk kekayaan Indonesia.
Baca Juga : KARAKTERISTIK BANGSA INDONESIA YANG UNGGUL