Hakikat dan Esensi Pendidikan
VOC (Vereniggde Oost-Indische Compagnie) atau yang biasa penduduk asli sebut sebagai kompeni, didirikan pada tahun 1602 (Toisuta, dkk, 1998:13). VOC merupakan persekutuan dagang yang berasal dari Belanda. VOC sebagai lembaga dagang yang mendapat wewenang memerintah dan mengadakan pendidikan bagi warga belanda maupun penduduk pribumi oleh Pemerintahan belanda.
VOC datang dengan merebut wilayah kekuasaan Portugis. VOC awalnya datang didaerah Maluku. Disana ia mendirikan sekolah religius dan hanya bertujuan untu menyebarkan agama Kristen Protestan. Hal tersebut berbeda dengan keadaan mereka di Pulau Jawa atau lebih tepatnya di Batavia. Dimana disana mereka dididik dengan ilmu yang lain, agar mereka memiliki keaahlian dan ketika mereka lulus mampu direkrut sebagai pegawai kompeni.
Pada masa VOC, pendidikan di Indonesia diubah dari pendidikan yang berhaluan pada ajaran Katolik menjadi pendidikan yang mengembangkan agama Protestan sesuai dengan ajaran yang dianut oleh orang-orang Belanda.
Sekolah-sekolah yang dibangun oleh pihak VOC menekankan pada pelajaran agama karena ini merupakan tujuan utama mereka dalam membangun sekolah tersebut, selain itu sekolah ini hanya ditujukan untuk anak orang Belanda saja sehingga anak pribumi sangat sulit dalam mendapatkan pendidikan. Belanda mendirikan sekolah-sekolah ini juga untuk menghilangkan jejak-jejak Portugis dan mengganti semua ajaran Portugis menjadi ajaran yang berpihak pada Belanda.
Pada awal didirikannya sekolah-sekolah ini sempat mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa pengantar karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda. Pada tahun 1615 kegagalan pengunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar kemudian diganti dengan bahasa Melayu (Toisuta, dkk, 1998:13). Sehingga dalam perkembangan pendidikan pada masa VOC di Indonesia lebih mampu diterima dikalangan penduduk pribumi.
Baca Juga : PENDIDIKAN INDONESIA PADA MASA VOC (VERENIGDE OOST-INDISCHE COMPAGNIE)