Awal berkembanganya Islam dan Budaya Islam di Aceh

Islam masuk ke Indonesia dengan membawa berbagai perkembangan dan perubahan bagi Bangsa Indonesia. Ajaran Islam cukup menarik minat masyarakat Indonesia. Islam mengalami perkembangan saat tiba di Indonesia. Perkembangan yang terjadi, diantaranya: adanya pedagang-pedagang islam yang datang dan singgah di Indonesia serta melakukan interaksi dengan rakyat Indonesia, terdapat komunitas Islam dibeberapa daerah di Indonesia, berdiri beberapa kerajaan Islam. Salah satu yang mencolok dari masuknya Islam di Indonesia adalah berdirinya kerajaan-kerajaan dia berbagai daerah di Indonesia . Islam mengalami perkembangan di wilayah Sumatera.

Hal tersebut didukung dengan adanya pemukiman muslim di daerah Aceh pada abad ke-13 M dari sinilah awal perkembangan kerajaan Islam di Aceh mulai berkembang. Wilayah Aceh menjadi tempat berdirinya Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh tidak bisa dipandang sebelah mata. Kerajaan tersebut juga menjadi salah satu kerjaaan yang berpengaruh besar di wilayah Sumatera, selain Kerajaan Samudra Pasai.

Kerajaan Aceh awalnya dipimpin oleh Sultan Ali Mughayat Syah, kemudian digantikan oleh Sultan Iskandar Muda sebagai pemimpin Kerajaan Aceh. Berdasarkan sebuah Manuskrip (MS) Sultan Iskandar Muda lahir pada hari Senin Rabiul Awal 999 yang bisa dicocokan dengan tahun Masehi jatuh pada hari Selasa (Bukan Senin) tanggal 27 Januari 1591. Sebenarnya, belum diketahui tentang nama Iskandar Muda ini merupakan nama sejak lahir atau dalam sejarah saja.

Sultan Iskandar Muda memiliki nama kecil, yaitu Perkasa Alam. Pada penjelasan dari sebuah surat yang ditulis oleh seorang pangeran dengan nama Sri Sultan Perkasa Alam Juhan berdaulat yang bergelar Makuta Alam dan ditujukan pada James I di Inggris tahun 1613 M. Berdasarkan informasi dari surat tersebut dapat diketahui bahwa gelar “Iskandar Muda“ merupakan gelar Anumerta atas pengangkatannya.

Baca Juga:
Jaringan Ulama Timur Tengh dan Nusantara abad ke-17
Tokoh-tokoh Ulama yang berperan penting dalam jaringan Ulama Timur Tengah dan Nusantara

Awal Perkembangan Kerajaan Islam di Aceh
Awal Perkembangan Kerajaan Islam di Aceh

Kerajaan Aceh dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dapat menjadi kerajaan Islam yang besar dan cukup berpengaruh. Beberapa peran dari Sultan Iskandar Muda, yaitu: dalam bidang politik, pemerintahan, sosial budaya, dan ekonomi.

Perubahan-perubahan signifikan yang dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda menjadikan Kerajaan Aceh pernah mengalami masa kejayaan. Oleh karena itu, untuk mengetahui beberapa peran dari Sultan Iskandar Muda yang mampu membawa kejayaan di Kerajaan Aceh pada artikel ini akan dijelaskan secara spesifik mengenai peran Iskandar Muda di Kerajaan Aceh.

Perkembangan Islam dan Munculnya Kerajaan Aceh

Islam pertama masuk di wilayah Aceh adalah pada abad ke-8. Kerajaan Islam pertama muncul di wilayah Peureulak (Perlak) Aceh Timur pada kisaran tahun 850 M. Kemudian munculah kerajaan Samudera Pasai diwilayah Sumatera utara. Kerajaan Perlak yang berkembang diwilayah Aceh ini sering disebut sebagai kerajaan Aceh.

Munculnya dua kerajaan ini dicatat oleh Marco Polo yang digambarkan dalam catatanya bahwa pada kisaran abad ke-7 dan abad ke-8 diwilayah pelabuhan yang ada di wilayah Aceh merupakan pelabuhan yang ramai dengan orang-orang Gujarat yang memperkenalkan Islam pada masyarakat sekitar. Selain para pedagang Gujarat perkembangan Islam juga didukung oleh para pedangang dari Arab. Berkembangnya kebudayaan Islam ini mendorong semakin majunya kerajaan yang bercorak islam di wilayah Aceh.

Pada awal abad ke 15 wilayah Malaka dan Aceh menjadi tempat penting bagi mobilitas perdagangan pada saat itu. Selat malaka tersebut popular dikalangan pedagang pada masa itu. Akan tetapi keadaan berubah ketika Selat Malaka mampu dikuasai oleh Portugis pada 1511 dan menduduki Kerajaan Pasai. Sementara itu diwilayah Kerajaan Aceh dibawah pimpinan Sultan Ali Mugayat Syah pada tahun 1496-1530 yang berkembang dan merubah nama kerajaan mereka menjadi Aceh Darusalam.

Selama kepemimpinan Sultan Ali Mugayat Syah kerajaan Aceh yang juga menaungi beberapa sisa wilayah kerajaan Pasai bertekad untuk menolak kedatangan Portugis di wilayah Aceh. Sehingga pada tahun 1524 Sultan Ali melakukan penyerangan Portugis dari pasai, sehingga wilayah Pasai mampu diduduki oleh Sultan Ali.

Setelah pengusiran bangsa Portugis tersebut kerajaan Aceh Darusalam mulai memperluas wilayah kekuasaan mereka. Daerah yang mampu dikuasai oleh Sultan Ali meliputi daerah Natal Tiku, Nias tumbuh dengan pesat. Setelah kepemimpinan Sultan Ali kemudian pada tahun 1607-1636 dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda inilah Kerajaan Aceh Darusalam mencapai puncak kejayaannya. Sultan Iskandar Muda menjadi salah satu pemimpin Kerajaan Aceh yang cukup membawa pengaruh dan dampak yang besar bagi perkembangan kerajaan.